TEKNOLOGI DIGITAL, ENERGI TERBARUKAN, MANFAAT dan BAHAYA ISOTOP
BAB I : TEKNOLOGI DIGITAL
A.
Transmisi Data
1. Bilangan
Biner dan Heksadesimal
Bilangan Biner hanya mempunyai dua digit, 0 dan 1.
Sedangkan system bilangan yang sering kita gunakan adalah decimal terdiri dari
sepuluh digit, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Contoh bilangan decimal dari 6357
bisa kita tampilkan sebagai berikut.
6357 = 6 x
+ 3 x
+ 5 x
+ 7 x
Tampak pada digit dari
bilangan decimal hadir sebagai koefisien-koefisien dari eksponen 10. Sedangkan
bilangan biner dapat kita contohkan dengan bilangan 6.
6 = 1 x
+ 1 x
+ 0 x
= 110
Lambang
110 tidak dibaca seratus sepuluh, tetapi dibaca satu satu nol pada sistem
bilangan biner. Digit yang ditulis paling kanan, yaitu 0 disebut least
significant bit (LSB) digit ini yang paling sering berubah dan
menampilkan nilai terkecil. Digit yang ditulis paling kanan, yaiu 1 disebut most
significant bit (MSB) digit ini paling jarang berubah ketika menghitung
dan menampilkan nilai terbesar yang paling menentukan nilai dari bilangan.
*Contoh
lain bilangan 75
~> tampilan 7 bit
~> tampilan 8 bit
Digit
paling kecil, LSB = 1
Digit paling besar, MSB = 0
Sistem
heksadesimal digunakan dalam komputasi. Menggunakan basis 16, dengan angka 0-9
dan huruf A-F. Sistem ini juga digunakan untuk menampilkan byte.
2. Sinyal
Analog dan Digital
Sinyal merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh pemancar dan
ditransmisikan melalui media. Sinyal dibedakan menjadi analog dan digital.
Sinyal analog (broadband) adalah sinyal yang ditransmisikan terus menerus
(kontinu) dan dengan amplitude yang bervariasi diantara nilai maksimum dn
minimum. Sedangkan sinyal digital (baseband) tidak kontinu dan berbentuk kode
yang hanya mengambil nilai-nilai diskret 0 atau 1. Data harus dalam bentuk
diskret jika diproses dalam computer, maka sinyal analog harus dikonversi dulu
dengan digitalisasi menggunakan Pulse Code Modulation (PCM). Tiga
tahapnya yaitu sampling, kuantisasi, dan pengodean (encoding).
a.
Sampling
Faktor
paling penting adalah laju saat sinyal analog di-sampling. Menurut Teorema
Nyquist laju sampling paling kecil harus dua kali frekuensi tertinggi
sinyal.
b.
Kuantisasi
Pemberian
nilai level kuantum berupa bilangan bulat mulai dari 0. Kuantisasi dikerjakan
di antara nilai amplitude maks dan min.
c.
Pengodean (encoding)
Tiap
nilai level kuantum dikonversi ke dalam kode biner.
Kemudian
sinyal analog diberikan ke dalam ADC (analog-to-digital coverter). Sinyal
lalu ditransmisikan atau disimpan pada (contoh sebuah CD).
3. Transmisi
dan Penerimaan Sinyal Digital
Jantung utama dari komponen-komponen tersebut adalah ADC yang
bertugas men-sampling sinyal analog, menguatkan sinyal, dan mengkonversinya ke
kode biner. Selain itu diperlukan alat-alat tambahan selain ADC, yaitu
-
Sample and bold mengukur
level tegangan analog.
-
Clock mengontrol kelajuan
proses mentransmisikan bit.
-
Shift register (paralel ke seri) mengambil sejumlah bit digital informasi dan siap untuk
ditransmisikan.
-
Shift register (seri ke paralel) mengambil sederetan data bit yang masu satu per satu kemudian
mengirimkan secara bersamaan ke DAC.
-
DAC (digital-to-analogue-converter) mengubah sinyal digital kembali ke analog.
Time
Divison Multiplexing (TDM)
TDM merupakan suatu metode
yang umum digunakan untuk mentransmisikan banyak sinyal digital sepanjang
saluran yang sama pada saat yang bersamaan. Ketika membahas sampling sinyal
analog, waktu yang diperlukan sangat singkat dibanding dengan dua sampling
berurutan. Oleh karena itu mengirim sinyal A kemudian sinyal B dan akhirnya C
secara bergantian memboroskan waktu. Maka digunakanlah TDM untuk
mentransmisikan ketiga sinyal secara bersamaan. Dilakukan dengan multipixel,
selanjutnya masuk ke demultipixel yang fungsinya mengembalikan sebuah sinyal
TDM tersebut kembali menjadi tiga sinyal semula.
4. Keunggulan
Transmisi Data Digital terhadap Transmisi Data Analog
Transmisi Analog adalah
proses pemindahan sinyal analog tanpa mengurangi kontennya sama sekali. Sinyal
berupa data analog (suara) atau data digital (keluaran modem). Transmisi analog
membutuhkan alat penguat (amplifier)
agar dapat menguatkan energy dari sinyal tetapi meningkatkan kebisingan yang
terdapat pada sinyal. Dan sinyal menjadi lebih kotor.
Transmisi Digital adalah
proses pemindahan sinyal digital. Transmisi digital memerlukan alat pengulang (repeater). Alat pengulang menerima
sinyal, memulihkan kembali pola jajaran byte, dam mentransmisi ulang sehingga
redaman dapat diatasi.
Sebagian besar industry telekomunikasi menyatakan transmisi
digital lebih efektif karena alasan-alasan berikut.
1.
Kemampuan lebih dari Large-Scale
Integration (LSI) dan Very Large-Scale Intedration (VLSI) telah
menyebabkan penurunan yang berarti dalam aspek dana dan ukuran data digital.
2.
Penggunan repeater kebih sering daripada
penggunaan amplifier sehingga noise
(kebisingan) atau ketidaksesuaian sinyal yang lain tidak akan dikumulatifkan.
3.
Pembetulan kesalahan
pengodean (error-correcting codes). Akan menjamin berkurangnya kesalahn
transmisi sinyal.
4.
Sinyal dapat disimpan,
diproses, dan dikontrol oleh computer.
5.
TDM digunakan pada
sinyal-sinyal digital sehingga menghemat waktu dan biaya.
6.
Teknik enkripsi mudah
diterapkan pada transmisi digital daripada analog.
5. Media
Transmisi Data
Media Transmisi
dikelompok menjadi dua bagian, yaitu media transmisi guided merupakan
media kasat mata untuk mentransmisikan dan sekaligus memandu data menuju ke
tujuannya (misal. Kawat tembaga, kabel pasangan
terpilin (twisted pair), kabel koaksial, dan serat optik) dan
media
transmisi unguided mentransmisikan data tapi tidak sekaligus pemandu
yang mengarahkan sinyal ke tujuan (misal. Microwave,
radio, dan inframerah).

Kawat-kawat tidak membawa arus listrik yang
tidak konstan, berarti medan magnetic yang dihasilkan akan berubah. Kawat yang
di dekatnya akan dipengaruhi dan menghasilkan cross talk, yaitu noise dan gangguan dalam panggilan yang dibawa
oleh kawat di dekatnya. Oleh karena itu, diusahakan kawat-kawat terpisah sejauh
mungkin supaya mengurangi pengaruh interferensi dari satu kawat pada kawat
lainnya.

Kawat Temabaga berselubung dipilin hingga
menyerupai pola spiral lalu disisipkan ke dalam sebuah sampul berisolasi.
Pilinan ini menyebabkan arus listrik dalam kedua berlawanan arah shg mengurangi
resultan medan magnetikya, mengurangi kebocoran fluks magnetik. Namun, kabel
ini mengalami pelemahan sinyal yang serius dan tidak sepenuhnya menghilangkan cross talk.

Konduktor inti berada di pusat dan ditutupi
oleh isolator dalam. Konduktor tembaga kedua seperti anyaman dililitkan
mengitari isolator dalam dan dituupi isolator luar. Konduktor dalam dan luar
mempunyai sumbu sama diberi nama koaksial. Struktur seperti ini melengkapi
kabel dengan perisai baik terhadap noise
dan cross talk.

Data dibawa oleh cahaya menggunakan jenis
kabel serat optik. Serat optik terdiri atas inti yang terbuat dari kaca tipis
berkualitas baik dilapisi kaca sangat tipis (cladding)
dengan indeks nias sedikit lebih kecil. Berkas cahaya yang masuk ke ujung salah
satu seat optik akan menumbuk bidang batas, jika sudut datang mengenai bidang
batas inti kaca lapisan dan sudut datang lebih besar, akan terjadi pemantulan
sempurna, sehingga berkas cahaya tidak pernah masuk ke cladding. Kemudian cahaya dipancarkan melalui celah optik dan
ujung lainnya detector cahaya mendeteksi aliran cahaya dan mengubahnya ke data
elektrik. Sumber cahaya yaitu LED, atau laser (ILD), sedangkan detector cahaya berupa
fotodiode atau fototransistor yang berfungsi mengubah cahaya menjadi sinyal
listik. Sudut kritis dapat diukur dengan HUKUM
II SNELLIUS.
Media transmisi unguided transmisi data tanpa
menggunakan kabel kasat mata. Sinyal tanpa kabel dipancarkan oleh antena
pemancar, disebar ke udara dan diterima serta diartikan oleh antena penerima.
Jadi, pada transmisi tanpa
kabel sinyal dari pemancar dibawa dalam bentuk gelombang radio dan disebar ke
udara untuk sampai ke penerima. Perambatan gelombang (radio) tanpa kabel dapat
berjalan melalui tiga jalur, yaitu gelombang permukaan (ground waves) frekuensi dibawah 3 MHz, gelombang langit (sly waves) frekuensi 3-30 MHz, dan gelombang angkasa (space waves) frekuensi diatas 30 MHz.
Frekuensi
|
Jenis
|
Permukaan
|
Langit
|
Angkasa
|
Pemakaian
|
30 - 300 kHz
|
LF – Low Frequency
|
Jangkauan medium, cukup panjang untuk
mendisfraksi di sekitar bukit dan bangunan.
|
Jangkauan panjang mungkin tetapi gelombang
permukaan sering memiliki ampliudo lebih besar.
|
Komunikasi
|
|
300 kHz - 3 MHz
|
MF – Medium Frequency
|
Siaran
suara lokal, cukup panjang untuk mendisfraksi di sekitar bukit dan bagunan.
Jangkauan mungkin sampai 1000 km.
|
Siaran
suara jarak jauh.
|
Siaran suara
|
|
3 – 30 MHz
|
HF – High Frequency
|
Jangkauan sampai dengan 100 km. beberapa
sinyal hilang berkaitan dengan interferensi dengan pemantulan gelombang
angkasa berfrekuensi sama.
|
Siaran suara jarak jauh, komunikasi,
transmisi saling berhadapan dimungkinkan.
|
Pemantulan ionosfer meningkatkan jangkauan
yang mungkin.
|
Siaran suara
|
30 – 300 MHz
|
VHF – Very High Frequency
|
Jangkauan
mendekati 100 km.
|
Saling
berhadapan.
|
Lewat
melalui ionosfer harus sehingga dipantulkan oleh satelit.
|
Siaran suara FM, TV, sistem mobile.
|
300 MHz – 3 GHz
|
UHF – Ultra High Frequency
|
Jangkauan lebih kecil daripada 100 km.
|
Saling berhadapan.
|
Lewat melalui ionosfer harus sehingga
dipantulkan oleh satelit.
|
TV
|
GHz
|
SHR – Super High Frequency
|
Jangkauan
lebih kecil daripada 100 km.
|
Radar,
komunikasi lewat satelit, hubungan gelombang mikro untuk telepon, dan
sebagainya.
|
Satelit, radar, telekomunikasi.
|
6. Prinsip Kerja Telepon Seluler
Handphone atau ponsel mempunyai
kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional, bedanya ponsel mudah
dibawa dan tidak perlu disambugkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel.
Indonesia memiliki dua jaringan wireless,
yaitu sistem GSM dan CDMA.
Ponsel generasi I disebut 1G
masih bersifat analog sehingga sistem yang digunakan masih bersifat regional.
Generasi II disebut 2G sinyal analog sudah diganti dengan sinyal digital dengan
melengkapi pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS. Generasi III disebut 3G
memungkinkan pengguna memiliki jangkauan yang lebih luas, termasuk internet
sebaik video call berteknologi tinggi, termasuk juga sistem Symbian, Android,
dan Windows Mobile sehingga fitur semakin lengkap dan mendekati fungsi PC.
Generasi saat ini adalah 4G memberikan pengguna kecepatan tinggi, volume
tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi
berbagai teknologi berbeda.
Komponen utama sistem ponsel
adalah stasiun dasar (base station) dan
pertukaran seluler (cellular exchange).
Ponsel mengandung pemancar dan penerima gelombang radio berdaya rendah dengan
jangkauan tidak lebih dari 10 km. frekuensi beberapa gigahertz dengan 1 GHz
adalah 0,3 m. Ketika dinyalakan, ponsel mengirim suatu sinyal radio yang
mendaftar kehadirannya ke stasiun dasar terdekat. Status dasar juga adalah
pemancar dan penerima gelombang radio. Selanjutnya stasiun dasar dihubungkan
melalui kabel ke cellular exchange,
yang mengontrol operasi dari sangat banyak stasiun dasar.
Prinsip kerja ponsel adalah
beberapa sel diletakkan berdekatan membentuk suatu kluster atau grup sel
sehingga dapat dijangkau suatu area geografi yang lebih luas. Selnya berbentuk
heksagonal bukan lingkaran untuk menunjukkan seluruh daerah tercakup tanpa
lingkaran-lingkaran yang saling bertindihan.
Cellular exchange juga dapat dihubungkan ke jaringan sistem telepon regular (tetap).
Ponsel menggunakan frekuensi berbeda untuk mentransmisikan sinyal ke satuan
dasar dan untuk menerima sinyal kembali dari stasiun dasar. Ini sebabnya bisa
bicara dan mendengar pada saat yang sama menggunakan ponsel, misalnya A membuat
suatu panggilan maka sinyal radio akan meninggalkan ponsel dan cellular
exchange memilih stasiun dasar dengan sinyal paling kuat dan menjatahkan
sepasang frekuensi untuk ponsel untuk mentransmisi dan menerima menggunakan
stasiun dasar tersebut. Ketika ponsel bergerak ke sel lainnya, cellular exchange mengenal bahwa stasiun
dasar di sel berikutnya lebih kuat dan memindahkan hubungan ke sel berikutnya.
Jangkauan stasiun dasar sama dengan ukuran linier sel.
Ketika sebuah ponsel membuat
panggilan ke ponsel lainnya, hubungannya dibuat dari satu ponsel ke stasiun
dasarnya kemudian ke cellular exchange trus ke stasiun dasar lainnya dan
akhirnya ke ponsel lainnya.
Koneksi juga meghubungkan
cellular exchange ke jaringan telepon publik (public switched telephone network
= PSTN). Saat ponsel membuat panggilan ke telepon pada jaringan yang
tetap, cellular exchange tinggal menghubungkan panggilan langsung ke PSTN.
B.
Penyimpanan Data Digital
1. Compact
Disc
CD saat ini digunakan untuk menyimpan rekaman suara digital. Data-data computer yang besar juga dapat disimpan dalam CD written (CD-R). CD dapat menyimpan kira-kira 0,75 GB data. CD disukai karena informasi yang sudah disimpan mudah dimainkan kembali. Misal kita menyimpan suatu alunan music pada CD, sinyal music yang berupa analog pertama kali harus dikonversi ke sinyal digital (kode biner 0 dan 1). Selanjutnya kode-kode ini dicetak pada CD. Proses ini dilakukan dengan membuat sejumlah “pit”, lintasan CD tanpa pit disebut “land”. Di dalam sebuah CD pit dan land disusun berganti-gantian mengikuti jalur spiral yang dimulai dari pusat cakram. Jarak 2 pit yang berdekatan kira-kira 1,6 µm.
Data yang dikodekan dalam pit-pit dibaca dari
pemantulan seberkas laser oleh permukaan aluminium. Jika berkas seluruhnya
datang pada land saja atau pit saja, semua bagian dari berkas yang dipantulkan
adalah sefase. Interferensi konstruktif terjadi dan suatu sinyal kuat dideteksi
oleh footdiode. Jika sebagian berkas
laser datang pada pit dan sebagian lainnya pada land, ada beda lintasan antara
2 berkas yang dipantulkan. Jika kedalaman pit dan panjang gelombang tepat, ini
dapat menghasilkan interferensi destruktif pada fotodiode. Sementara berkas laser berjalan sepanjang suatu jalur,
intesitas cahaya yang dipantulkan berubah antara 0 dan suatu nilai tinggi,
bergantung tempat terkena berkas. Nilainilai tinggi dan rendah diterjemahkan
sebagai 1 dan 0 pada CD.
Akhirnya
sebuah digital-to-converter (DAC)
mengubah kode biner ini kembali ke suatu sinyal analog seperti data asli yang
terlah direkam.
DVD (digital
versatile disc) hampir mirip dengan CD, hanya panjang pit dan kedalamn pit
lebih pendek daripada CD sehingga DVD dapat menyimpan lebih banyak data
daripada CD. Karena untuk menyimpan banyak informasi luas pit harus sekecil
mungkin. Besaran luas inii dibatasi oleh panjang gelombang berkas cahaya
(panjang gelombang didapat dari difraksi cahaya). CD menggunakan cahaya dari
laser
780 nm dan
503 nm. DVD menggunakan laser hijau
420 nm.
pendek memungkinkan bintik fokus menjadi lebih
kecil, pada gilirannya memungkinkan pit-pit dalam sebuah DVD jaraknya lebih
dekat daripada CD. Bandingannya DVD : CD = 7 : 1 informasi atau data.
2.
Alat Penyimpan
Data lainnya
a. Pita Magnetik
Populer tahun 1960-an dan 1970-an. Media penyimpanan terbuat
dari bahan magnetik yang dilapiskan pada plastik tipis, seperti pada pita
kaset. Pita magnetik menyimpan data dalam bentuk analog dan perekaman dilakukan
sekuensial. Untuk mengakses data yang tertelak di tengah, drive harus memtar
gulungan pita hingga head mencapai tempat tsb. Memakan waktu lama.
b. Floopy Disk
Disket, kaset menggunakan perekam magnetik. Disket berisi
sebuah piringan magnetik. Pembacaan dan penulisan data dilakukan melalui head
yang akan menempel di permukaan. Disket 3,5 inci = kapasitas 1,44 MB sedangkan
5,25 inci = kapasitas 1,2 MB.
c. Flash Disk
USB, alat penyimpanan data eksternal yang sangat populer saat
ini. Ukurannya cukup kecil tetapi kapasitasnya besar dan beragam, misal 2 GB, 4
GB, 8 GB, 16 GB, dll. Piranti ini memiliki kemampuan merekan data hingg 1 juta
kali dan tahan disimpan sampai 10 tahun.
d. Kartu Memory
Alat penyimpanan data digital seperti gambar, berkas, suara,
dan video digital. Populer digunakan pada ponsel, kamera, handycam. Kartu
memori mempunyai kapasitas berdasarkan bit digital, yaitu 16 MB, 32 MB, dll.
Untuk membaca data yang disimpan ke komputer diperlukan perangkat pembaca kartu
memori (memory card reader).
Keuntungan Alat Penyimpan Digital
·
Kapasitas penyimpanan besar dlam peralatn digital
·
Akses ke data tertentu yang disimpan adalah cepat
·
Perbaikan data adalah cepat
·
Penyimpanannya dapat diandalkan
·
Data yang disimpan dapat dikopi atau dihapus dengan mudah
·
Data dapat dimanipulasi di komputer.
3.
Penerapan
Teknologi Digital dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi informasi meliputi segala
hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi,
dan penggolahan informasi. Sedangkan
teknologi komunikasi meluputi segala sesutu yang berkaitan dengan penggunaan
alat bantu untuk mempros es dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke
lainnya.
Teknologi analog adalah teknologi
yang sederhana karena menggunakan sistem manual atau belum sepenuhnya dapat
bekerja secara otomatis sehingga penggunaan teknologi masih belum praktis. Sedangkan teknologi digital adalah
teknologi yang berbasis sinyal elektrik komputer, sinyal bersifat putus-putus
dan menggunakan sistem bilangan biner. Bilangan biner akan membentuk kode-kode
yang menampilkan informasi tertentu. Setelah digitalisasi, informasi yang masuk
berubah menjadi sejumlah nilangan biner dalam bentuk wujud kode digital. Kode
digital akan dimanipulasi oleh komputer. Teknologi digital pengoperasiannya
otomatis, canggih, dengan komputerisasi/format yang dapat dibaca oleh komputer.
Pada teknologi analog, gambar dan
suara diubah menjadi gelombang radio, sedangkan teknologi digital gambar dan
suara dikonversi menjadi data digital yang terdiri atas angka 1 dan 0.
Perkembangan teknologi digital membawa hal baru, yaitu revolusi komunikasi,
karena perkembangan teknologi yang paling pesat dalam bidang komunikasi. Penemuan-penemuan
seperti telepon, ponsel, mesin fax, scanner, dll merupakan alat-alat mempermudah komunikasi.
Komunikasi digital banyak membawa
manfaat bagi kehidupan manusia. Contohnya pembelajaran E-learning dan pada bidang perbankan. Pembelajaran E-learning akan mengurangi gap dan
membuat pembelajaran semakin mudah untuk siapapun. Kelebihan-kelebihannya :
·
Belajar kapan dan di mana saja asal mereka mempunyai akses internet.
·
Dapat memilih materi apa yang akan diakses sesuai minat dan keperluannya,
sehingga belajar menjadi menyenangkan.
·
Mendukung pengembangan keterampilan TIK bagi masyarakat.
·
Menumbuhkan kemampuan untuk belajar mandiri.
Dalam bidang perbankan,
dimanfaatkan sebagai berikut :
·
Dapat memeriksa saldo, membeli pulsa, untuk ponsel, membayar tagihan, dan
mentransfer uang dengan sms banking.
·
Bank dapat mengatur pelayanan rekening kepada nasabah
·
Bank dapat menyediakan mesin teller otomatis (ATM). Agar dapat menarik
uang tunai untuk keperluan mendesak tanpa harus antri di bank, dapat dilakukan
di luar jam kerja atau hari libur. Di ATM juga nasabah dapat melakukan
transaksi lainnya.
BAB II : ENERGI TERBARUKAN
Energi terbarukan (renewable
energy) adalah sumber energi yang cepat dipulihkan kembali secara alami,
dan prosesnya berkelanjutan. Energi terbarukan dihasilkan dari sumberdaya
energi yang secara alami tidak akan habis bahkan berkelanjutan jika dikelola
dengan baik. Energi terbarukan kerap disebut juga sebagai energi berkelanjutan
(sustainable energy).
Konsep energi terbarukan mulai
dikenal di dunia pada era 1970-an. Kemunculannya sebagai antitesis terhadap
pengembangan dan penggunaan energi berbahan fosil (batubara, minyak bumi, dan
gas alam) dan nuklir. Selain dapat dipulihkan kembali, energi terbarukan
diyakini lebih bersih (ramah lingkungan), aman, dan terjangkau masyarakat.
Penggunaan energi terbarukan lebih ramah lingkungan karena mampu mengurangi
pencemaran lingkungan dan kerusakan
lingkungan dibanding energi non-terbarukan.
1.
Energy Panas Bumi
Energi panas bumi atau geothermal adalah sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Energi panas bumi diyakini cukup ekonomis, berlimpah, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Namun pemanfaatannya masih terkendala pada teknologi eksploitasi yang hanya dapat menjangkau di sekitar lempeng tektonik. Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) adalah air dipompa menuju retakan batuan panas jauh di bawah permukaan tanah. Saat air berubah wujud menjadi uap, uap panas yang keluar dari pengeboran disalurkan melalui pipa menuju permukaan tanah. Setelah uap disaring, uap akan digunakan untuk menggerakkan turbin yang dihubungkan generator sehingga membangkitkan listrik. Untuk menjaga kapaitas sumber uap panas tidak berkurang, air dingin yang keluar dari turbin disuntikkan kembali ke tanah untuk dapat digunakan kembali. Dalam proses ini, listrik yang dihasilkan bersih dan tidak mengotori lingkungan. PLTP yang dimiliki Indonesia antara lain: PLTP Sibayak di Sumatera Utara, PLTP Salak (Jawa Barat), PLTP Dieng (Jawa Tengah), dan PLTP Lahendong (Sulawesi Utara).
2.
Energy Matahari
Energi matahari (surya) adalah energi terbarukan yang bersumber dari radiasi sinar dan panas yang dipancarkan matahari dikumpulkan secara langsung dari matahari. Cahaya matahari tersedia hampir tidak terbatas dan gratis. Ada berbagai manfaat energy matahari, namun kita hanya membatasi dua hal, yaitu digunakan sebagai pemanas untuk mendapatkan air hangat (menggunakan panel surya) dan energy matahari untuk membangkitkan listrik. Kita juga dapat mengubah energy langsung dari cahaya matahari menjadi energy listrik dengan menggunakan sel surya atau sel fotovoltaik (solar cell). PLTS juga dapat dihasilkan dengan memantulkan cahaya matahari menggunakan cermin datar yang dapat digerak-gerakan. Pantulan ini diteruskan ke cermin cekung parabola berukuran besar. Sinar-sinar ini adalah sejajar sumbu utama sehingga akan dipantulkan pada titik focus yang ada di ketel uap (boiler) yang diletakkan pada menara daya. Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang terdapat di Indonesia antara lain : PLTS Karangasem (Bali), PLTS Raijua, PLTS Nule, dan PLTS Solor Barat (NTT).
3. Energy Angin
Energi angin
atau bayu adalah sumber energi terbarukan yang dihasilkan oleh angin. Kincir
angin digunakan untuk menangkap energi angin dan diubah menjadi energi kinetik
atau listrik. Cara kerjanya adalah angin yang bertiup memutar turbin,
baling-baling turbin dihubungkan ke sebuah pusat yang dipasang pada poros
batang yang dapat diputar. Poros batang melalui kotak gir transmisi dengan
kelajuan rotasi yang dapat ditingkatkan. Transmisi untuk memutar generator
untuk membangkitkan listrik. Jika angin terlalu kencang, turbin memiliki rem
yang akan menjaga baling-baling dari kerusakan. Ada dua tipe turbin angin,
yaitu sumbu horizontal dan sumbu vertikal. Untuk dapat bekerja
secara efisien, turbin memerlukan angin dengan v diatas 12-14 mil per jam. Dengan
kelajuan ini, turbin dapat menghasilkan sekitar 50-300 kW listrik. Daya 300 kW
(300.000 W) dapat menyalakan 3.000 lampu yang menggunakan daya 100 W. jika tiap
rumah dijatah 1.000 W, maka sebuah turbin angina dapat menyuplai 300 rumah. Pemanfaat
energi angin menjadi listrik di Indonesia telah dilakukan seperti pada
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTBayu) Samas di Bantul, Yogyakarta.
(PLTBayu) Samas di Bantul, Yogyakarta.
4. Energy Air
Energi air
adalah salah satu alternatif bahan bakar fosil yang paling umum. Sumber energi
ini didapatkan dengan memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik yang
dimiliki air. Prinsip kerja PLTA adalah aliran air dari suatu ketinggian
dibendung, air deras yang jatuh disalurkan melalui pipa pusat dan diarahkan ke
bilah-bilah turbin sehingga Ek air ini menggerakkan turbin. Ada dua jenis
turbin, yaitu turbin dorong dan turbin reaksi. Saat ini, sekitar 20%
konsumsi listrik dunia dipenuhi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Di
Indonesia saja terdapat puluhan PLTA, seperti : PLTA Singkarak (Sumatera
Barat), PLTA Gajah Mungkur (Jawa Tengah), PLTA Karangkates (Jawa Timur), PLTA
Riam Kanan (Kalimantan Selatan), dan PLTA Larona (Sulawesi Selatan).
5. Energy Lautan
Prinsip kerja teknologi yang mengonversi energy gelombang laut menjadi energy listrik adalah mengakumulasi energy gelombang laut untuk memutar turbin generator. Ada dua alternatif teknologi pembangkit listrik tenaga gelombang laut (PLTGL), yaitu teknologi tapered channel (Tapchan) dan teknologi osilasi kolom
air (oscillating water column = OWC).
Pasang Surut
Energi pasang surut air laut
adalah energi terbarukan yang bersumber dari proses pasang surut air laut.
Terdapat dua jenis sumber energi pasang surut air laut, pertama adalah
perbedaan tinggi rendah air laut saat pasang dan surut. Yang kedua adalah arus
pasang surut terutama pada selat-selat yang kecil. Layaknya energi gelombang
laut, Indonesia memiliki potensi yang tinggi dalam pemanfaatan energi pasang
surut air laut. Sayangnya, sumber energi ini belum termanfaatkan.
Gelombang Laut
Energi gelombang laut atau ombak
adalah energi terbarukan yang bersumber dari dari tekanan naik turunnya
gelombang air laut. Indonesia sebagai negara maritim yang
terletak diantara dua samudera berpotensi tinggi memanfaatkan sumber energi
dari gelombang laut. Sayangnya sumber energi alternatif ini masih dalam taraf
pengembangan di Indonesia.
6. Energy Biomassa
Energy untuk
menghangatkan badan yang diperoleh dengan membakar kayu termasuk energy
biomassa. Energi Biomassa adalah energy yang diperoleh dari tumbuhan atau
hewan. Energy yang dihasilkan dari fotosintesis contohnya. Energy yang diserap
tumbuhan ini diberikan ke hewan-hewan pemakan tumbuhan. Energy biomassa
termasuk energy terbarukan karena energy yang dikandung akan dibebaskan kembali
ke atmosfer ketika tumbuhan dan hewan mati dibakar. Proses energy biomassa
menjadi energy listrik adalah limbah-limbah biologis dikumpulkan di pusat
pembangkit listrik tenaga biomassa, kemudian dimasukkan ke tungku untuk
dibakar. Panas hasil pembakaran digunakan untuk mendidihkan air dalam ketel,
dan energy uapnya digunakan untuk memutar turbin-generator sehingga dihasilkan
listrik. Pembangkit listrik biomassa di Indonesia seperti PLTBM Pulubala di
Gorontalo yang memanfaatkan tongkol jagung.
Selain biomassa ada juga biogas, yaitu biomassa yang dikonversi menjadi bahan bakar gas. Pada tempat-tempat pembuangan sampah, sampah yang membusuk akan mengeluarkan gas metana, oleh para ilmuwan disebut biogas. Pipa-pipa saluran diletakkan pada tempat pembuangan untuk mengumpulkan biogas (gas metana) yang dihasilkan oleh proses pembusukan. Biogas ini kemudian digunakan sebagai bahan bakar pusat pembangkit listrik. Dengan prinsip pembuatan yang sama juga, tetapi bahan baku dari kotoran ternak-ternak.
BAB III : MANFAAT dan BAHAYA ISOTOP
A.
Sebagai Perunut
1. Bidang Kedokteran
Digunakan sebagai perunut untuk
mendeteksi berbagai jenis penyakit, antara lain:
a)
24Na,
mendeteksi adanya gangguan peredaran darah.
b)
59Fe,
mengukur laju pembentukan sel darah merah.
c)
11C,
mengetahui metabolisme secara umum.
d) 131I,
mendeteksi getah tiroid pada kelenjar gondok.
e)
32P, mendeteksi penyakit mata, liver, dan adanya tumor,serta
untuk menghambat pembentukan sel-sel darah merah yang berlebih.
f)
201Tl,
digunakan untuk mendeteksi kerusakan jantung.
g)
133Xe,
untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
h)
99Tc,
untuk mendeteksi kerangka tulang manusia.
i)
123I,
memancarkan sinar gama, untuk mendeteksi kerusakan otak.
j) 85Sr, untuk mendeteksi penyakit pada tulang.
k)
75Se,
untuk mendeteksi penyakit pankreas.
2. Bidang Industri
Digunakan untuk meningkatkan
kualitas produksi, seperti pada:
a)
Industri
makanan, sinar gama untuk mengawetkan makanan, membunuh mikroorganisme yang
menyebabkan pembusukan pada sayur dan buahbuahan.
b) Industri
metalurgi, digunakan untuk mendeteksi rongga udara pada besi cor, mendeteksi
sambungan pipa saluran air, keretakan pada pesawat terbang, dan lain-lain.
c)
Industri kertas, mengukur ketebalan
kertas.
d)
Industri otomotif, mempelajari
pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja.
3. Bidang Hidrologi
a)
24Na
dan 131I, digunakan untuk mengetahui kecepatan aliran
air sungai.
b)
24Na,
Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.
c) 14C dan 13C,
menentukan umur dan asal air tanah.
d)
24Na,
Mengetahui kecepatan gerak lumpur dalam sungai.
e)
192Ir,
Menyelidiki arah pergerakan sedimen.
4. Bidang Kimia
a) Digunakan untuk analisis penelusuran mekanisme reaksi kimia,
seperti:
b) 18O, sebagai atom perunut, dapat ditentukan asal molekul air
yang terbentuk.
c) Analisis pengaktifan neutron.
d) Sumber
radiasi dan sebagai katalis pada suatu reaksi kimia.
e) Pembuatan unsur-unsur baru.
5. Bidang Biologi
a)
Mengubah sifat gen dengan cara
memberikan sinar radiasi pada gen-gen tertentu.
b)
14C,
Menentukan kecepatan pembentukan senyawa pada proses fotosintesis .
c)
Meneliti gerakan air di dalam batang
tanaman.
d)
38F,
Mengetahui ATP sebagai penyimpan energi dalam.
6. Bidang Pertanian
a) 37P dan 14C,
mengetahui tempat pemupukan yang tepat, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan
baik.
b)
32P, 45Ca, 14C, dan 35S,
untuk mengamati mengamati pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
c) Mutasi gen atau pemuliaan tanaman.
d)
14C
dan 18O, mengetahui metabolisme dan proses
fotosintesis.
7. Bidang Peternakan
a)
Mengkaji efisiensi pemanfaatan pakan
untuk produksi ternak.
b)
Mengungkapkan informasi dasar kimia
dan biologi maupun antikualitas pada pakan ternak.
c)
32P
dan 35S, untuk pengukuran jumlah dan laju sintesis
protein di dalam usus besar.
d)
14C dan
3H, untuk pengukuran produksi serta proporsi
asam lemak mudah menguap di dalam usus besar.
8. Bidang Purbakala
a)
14C,
menentukan umur berbagai jenis batuan dan fosil
B.
Sebagai Sumber Radiasi
1. Bidang
Kedokteran
a)
60Co,
dan 137Ce, digunakan untuk sterilisasi alat-alat
medis.
b)
60Co,
digunakan untuk mematikan sel kanker dan tumor.
2. Bidang
Industri
a)
Perbaikan mutu kayu dengan penambahan
monomer yang sudah diradiasi, kayu menjadi lebih keras dan lebih awet.
b)
Perbaikan mutu serat tekstil dengan
meradiasi serat tekstil, sehingga titik leleh lebih tinggi dan mudah mengisap
zat warna serta air.
c)
Mengontrol ketebalan produk yang
dihasilkan, seperti lembaran kertas, film, dan lempeng logam.
d)
60Co
untuk penyamakan kulit, sehingga daya rentang kulit yang disamak dengan cara
ini lebih baik daripada kulit yang disamak dengan cara biasa.
3. Bidang
Peternakan
a) Mutasi gen dengan radiasi untuk pemuliaan tanaman.
b)
Pemberantasan hama dengan meradiasi
serangga jantan sehingga mandul.
c)
Pengawetan bahan pangan dengan
radiasi sinar-X atau gama untuk membunuh telur atau larva.
d)
Menunda pertunasan pada bawang, kentang,
dan umbi-umbian untuk memperpanjang masa penyimpanan.
4. Radiologi dalam Bidang Sains
a)
131I,
untuk mempelajari kesetimbangan dinamis.
b)
18O,
untuk mempelajari reaksi esterifikasi.
c)
14C,
untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
Sitasi : Buku Marthen Kanginan dan sebagian blog lain.
Komentar
Posting Komentar